Home / Uncategorized / Wajib Ikuti Tren Baru Teknologi Game

Wajib Ikuti Tren Baru Teknologi Game

Pengembang game lokal dinilai perlu lebih jeli untuk menangkap tren baru yang diminati pembeli sehingga sanggup berkompetisi bersama dengan pemain asing. Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menyebutkan pengembang gim lokal masih terbilang fokus ke pengembangan mobile, casual, dan creative agency atau merk mengenai gamification.

“Mereka [pengembang lokal] perlu jeli lihat perkembangan teknologi di infrastruktur perangkat, aplikasi, dan tren lainnya layaknya Virtual Reality [VR] dan Augmented Reality [AR], 3D motion devices, metaverse dan terhitung jadi masuknya aset digital dalam wujud blockchain layaknya Non-Fungible Token [NFT].

Berdasarkan riset Peta Ekosistem Industri Game 2020 yang diterbitkan pada 2021, pengembang gim lokal berfokus untuk memproduksi gim di lime genre layaknya gim aksi 11,6 persen, gim simulasi 11,1 persen, gim edukasi 11,1 persen. Adapun untuk gim petualangan dan gim roleplaying masing-masing sebesar 10,1 prosen dan 7,2 persen

“Ekosistem dan faedah pengembang dan penerbit gim di Indonesia perlu diperkuat, tetapi tidak mudah sebab banyak faktor berasal dari sisi jam terbang tim dan digital marketing sehingga game yg dibuat developer Indonesia sanggup berkompetisi di lokal maupun internasional.

Selain itu kolaborasi bersama dengan publisher mancanegara lebih-lebih yang sudah mempunyai rekam jejak perlu di akses dan di kolaborasi kan,” katanya. Berdasarkan data Statista pada 2021, pendapatan di segmen video gim diproyeksikan raih US$1,936 juta pada 2021. Adapun, untuk mobile gim diproyeksikan raih US$1,487 juta pada 2021.

Untuk, pendapatan di segmen konsol video gim diproyeksikan raih US$3,287 juta pada 2021. Kemudian, untuk gim kartu diproyeksikan raih US$199 juta pada 2021. Terakhir, pendapatan di segmen gim jaringan diproyeksikan raih US$11 juta pada 2021. Menanggapi hal ini, Ekonom Institute for Development of Economics plus Finance (Indef) Nailul Huda menyebutkan perkembangan gim secara international amat meningkat saat top up game. Menurutnya, tersedia tiga golongan pengguna gim daring terbesar jadi Gen Baby Boomer, Gen Milenial, dan Gen Z. Ketiga golongan tersebut nyaris 60 prosen berasal dari jumlah penduduk Indonesia.

“Tantangan bagi pengembang lokal sebenarnya adalah persaingan bersama dengan gim luar di mana masih digandrungi oleh pemain gim lokal. Jadi kasus selera pembeli menjadi perlu untuk menaikkan keinginan berasal dari gim lokal. Industri perlu mengikuti pasar sebab pembeli mempunyai banyak ragam pilihan gim baik lokal maupun berasal dari luar negeri,” katanya.

Dia melanjutkan, perlu terhitung bagi pemerintah untuk mendorong persaingan gim daring memakai memproduksi berasal dari pengembang lokal. Bahkan, pemerintah sanggup membawa dampak platform tertentu –seperti PlayStore dan AppStore– yang sanggup memuat gim lokal lebih banyak diminati.

About Pher jaya

Check Also

AGEN PERMAINAN JUDI BOLA TERBAIK DI INDONESIA

Slot mpo terpercaya ialah salah satu tipe game judi online terbaik di Indonesia yang akan membagikan …